Salah satu cara untuk menghargai, mengenang dan mengingat tokoh-tokoh yang berjasa dalam sejarah Bima adalah dengan mengabadikan namanya baik dalam bentuk nama fasum, fasos maupun nama-nama jalan raya. Hidup ini tidak terjadi begitu saja, semua adalah rangkaian panjang dari peradaban, dan manusia sebelumnya memiliki andil dalam menata dan mengatur kehidupan sehingga bisa berada dalam kondisi seperti saat ini. Ada beberapa kekeliruan dalam proses penghargaan terhadap tokoh-tokoh sejarah di Bima yang perlu dievaluasi bila memang kita adalah orang yang mau menghormati darah dan pengorbanan leluhur.
Rabu, 20 November 2013
Kenapa Sultan Hasanuddin (Goa) Bungkam Ketika Sultan Bima Menjadi Buronan VOC?
Goa-Bima atau Sultan Hasanuddin-Sultan Abdul Khair Sirajuddin sama dengan dua sisi mata uang, sangat dekat dari aspek apapun; sejarah, visi, agama hingga hubungan kekerabatan (terjadi perkawinan silang menunjukkan unsur kedekatan yang sulit dikatakan). Namun pertanyaannya, kenapa Sultan Goa bungkam, bahkan menandatangani sebuah surat kesepakatan dengan kafir penjajah, yang salah satu pointnya adalah menjadikan Sultan Bima sebagai teroris yang diburu dalam kondisi hidup atau mati. Bahkan menyepakati Bima resmi berada dalam cengkeraman VOC. Inilah pengkhianatan terbesar yang dialami Bima dalam komitmen koalisi sucinya dengan kesultanan Goa yang jarang dibahas dalam diskusi sejarah.
Selasa, 19 November 2013
Bima Tumbal Perjanjian Bongaya dalam Konflik VOC-GOA-BIMA
Hubungan erat antara kesultanan Bima-Goa telah terjalin lama sejak Raja La Kai masuk Islam menjadi Sultan Pertama Bima dengan nama muslim Abdul Kahir. Sejak tahun 1640 Kerajaan Bima berubah menjadi Kesultanan dengan Islam sebagai ajaran resmi istana. Pada saat terjadi kudeta oleh La Salisi Mantau Asi Peka, VOC berkepentingan untuk menyokong gerakan ini dalam membendung arus Islamisasi Nusantara kawasan Timur terutama Bima, maka kesultanan Goa-lah (Era Sultan Alaudin Awalul Islam) yang berhasil mematahkan pemberontak sehingga keraton Bima berhasil direbut kembali dan tata pemerintahan berdasar Syariah mulai diletakkan. Sehingga sangat logis bila VOC memandang bahwa ikatan keislaman antara dua kekuasaan inilah menjadi ganjalan terbesar misi kolonialismenya. Menarik untuk disimak bagaimana akhirnya VOC menundukkan Bima setelah pecah kongsi dengan kesultanan Goa era Sultan Hasanuddin.
Sejarah Kesultanan Bima Pertama dan Berakhirnya Era Kerajaan
Kerajaan Bima yang didirikan atas restu Ncuhi (restu adat) berakhir ketika mengalir ajaran baru yang datang dari Sumatera dan Sulawesi. Begitu kerajaan laut Majapahit runtuh oleh orang dalam, Jawa pecah dan meningkatkan dinamika antara saudagar-saudagar Tionghoa muslim, Gujarat dan Eropa maka gerakan Islam atau gerakan ekonomi yang berbendera Islam mendominasi kekuasaan baru di kawasan pesisir. Meluas dan termasuk merajai tanah Sulawesi, hingga merebes ke kerajaan Bima yang tidak jelas agama resminya.
Mana Dongeng dan Fakta dalam Sejarah Pendirian Kerajaan Bima
Kerajaan Bima didirikan oleh sosok yang menyatakan diri atau dikenal oleh sejarah sebagai sang Bima. Dia merupakan figur sakti dari khayangan dan kitab BO mengambarkan kedatangannya dalam sebuah ritus yang ajaib dan sakral. Tradisi pengisahan kekuasaan seperti itu memang sudah lama terjadi di negeri-negeri seberang untuk mengukuhkan martabat dan kekuasaan raja-raja. Dalam konteks masa awal kerajaan Bima ada beberapa hal yang perlu kita jelaskan manakah yang riil dan mana yang hanya sebatas pencitraan mistik kekuasaan.
Peralihan dari Sistem Kekuasaan Ncuhi ke Tata Praja, Bagaimana Proses Ini Bisa Terjadi?
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa proses peralihan kekuasaan dari sistem Ncuhi ke sistem Kerajaan, sama sekali tidak menimbulkan konflik di Mbojo. Tidak ada perang, perebutan pengaruh, pembunuhan sebagaimana yang terjadi beberapa abad sesudahnya. Malah dikisahkan, kedatangan Sang Bima mendapatkan 'kalungan bunga" dari para Ncuhi, disambut dengan prosesi yang sakral, penuh rasa kekeluargaan dan memandang kedatangan darah biru itu sebagai pemimpin masa depan dou Mbojo.
Langganan:
Postingan (Atom)