Rabu, 20 November 2013

Tokoh Sejarah Lama yang Namanya Patut Diabadikan di Bima

Salah satu cara untuk menghargai, mengenang dan mengingat tokoh-tokoh yang berjasa dalam sejarah Bima adalah dengan mengabadikan namanya baik dalam bentuk nama fasum, fasos maupun nama-nama jalan raya. Hidup ini tidak terjadi begitu saja, semua adalah rangkaian panjang dari peradaban, dan manusia sebelumnya memiliki andil dalam menata dan mengatur kehidupan sehingga bisa berada dalam kondisi seperti saat ini. Ada beberapa kekeliruan dalam proses penghargaan terhadap tokoh-tokoh sejarah di Bima yang perlu dievaluasi bila memang kita adalah orang yang mau menghormati darah dan pengorbanan leluhur.


Pola pemberian identitas fasilitas publik dan nama jalan di Bima banyak yang dibuat serampangan dan beberapa diantaranya ahistoris. Ada nama jalan raya yang diberi nama lebih karena identitas geografis misalnya jalan lintar desa A, lintas kecamatan B dst. Kemudian ada juga nama jalan yang diambil dari sosok yang justru tidak relevan dengan penghormatan sejarah Bima berdasarkan fakta sejarah.

Misalnya pemberian nama Sultan Hasanuddin bagi salah satu jalur jalan raya utama di Bima yang secara historis tidak sejalan dengan peran / komitmen Sultan Goa sendiri yang ingkar dari misi persatuan dengan Bima. Bila memang untuk menghargai tokoh luar yang berjasa, akan lebih relevan bila nama jalan tersebut di beri identitas tokoh-tokoh Sulawesi lain yang lebih pro-Bima hingga akhir hayatnya: Jalan Raya Kareng Bonto Maranu, Karaeng Poppo atau Sultan Pertama Goa. Dari perannya, Hasanuddin lebih merupakan pahlawan bagi bangsa Sulawesi (minus barisan Tan Malakka), Pahlawan bagi Nusantara namun belum tentu bagi rakyat Bima. Kita hargai kepahlawanannya pada Nusantara dan keringatnya pada perjuangan melawan VOC namun kita keberatan dengan peran akhirnya yang sungguh menjatuhkan martabat Bima secara keseluruhan, sehingga pengabadian namanya bagi ruas jalan utama akan menghadirkan memori buruk bagi rakyat Bima yang membaca sejarah.

Maka nama-nama yang layak mendapatkan tempat bagi ruang publik di Bima adalah antara lain:
(bersambung)

Tidak ada komentar: